Hati Yesus
Dalam
surat undangan perkawinan sering kita temukan lukisan atau
gambar yang berbentuk hati. Pun, dalam dunia anak muda
dan remaja yang saling mengirimkan foto baik secara
langsung maupun melalui media elektronik sering dibuat bingkai
yang berbentuk hati. Mungkin tidak perlu dijelaskan lagi apa
artinya lambang atau simbol hati itu karena mereka tahu
bahwa hati adalah simbol cinta.
Hari
ini Gereja merayakan Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus.
Berbicara tentang Hati Kudus Yesus berarti berbicara
tentang Cinta Tuhan yang selalu menyertai manusia,
bagaimanapun keadaannya. Perumpamaan tentang domba yang hilang
yang dikisahkan dalam bacaan Injil hari ini mau menggambarkan
bagaimana perhatian dan cinta Tuhan begitu kuat
terhadap umat manusia. Karena manusia begitu berarti
di mata Tuhan, maka Ia tak mau seorang pun hilang dari hadapan-Nya.
Dalam perumpamaan domba yang hilang tadi, sang
pemilik domba mau meninggalkan yang Sembilan puluh
sembilan untuk pergi mencari satu yang hilang. Bagi manusia hal
ini kemungkinan besar tidak akan mungkin bila dilihat dari
jumlah angka bahkan bisa dikatakan juga sebagai satu
kebodohan, akan tetapi bagi Tuhan tidak. Mengapa? Karena bagi
Tuhan, sang pencipta manusia tak menghendaki satu pun kurang dari hadapan-Nya.
Artinya bagi Tuhan tidak ada prinsip kurang lebi atau untung
rugi melainkan prinsip dan nilai keutuhan hidup manusia
itu sendiri di hadapan-Nya.
Sebagai manusia yang lemah dan
berada di dunia ini terkadang kita mau memisahkan
diri dari kawanan domba Allah. Tetapi kita bersyukur bahwa
Allah masih dan tetap berusaha untuk mencari kita dengan
berbagai cara untuk bisa menemukan kembali kita. Diri
kita yang telah hilang dari hadapan Allah pasti akan
kembali ditemukan oleh Allah pada waktunya bila kita mau membuka
hati untuk mendengarkan-Nya. Dengan Perayaan Hari Raya Hati
Kudus Yesus ini kita diajak untuk kembali kepada hati
yang adalah sumber dan pusat kehidupan kita sebagai
manusia. Hati Yesus selalu terbuka untuk kita yang mau membuka
hati dan kembali kepada jalan yang benar yang ditunjukkan-Nya
kepada kita (Dom).